RS Kanker Dharmais, sebagai rumah sakit kanker rujukan nasional, bekerja sama dengan Miltenyi Biotech menggelar seminar hybrid Graft Engineering Education Series bertema “Advancing Graft Engineering in Pediatric BMT: Innovations and Challenges”, guna meningkatkan kompetensi tenaga medis di bidang transplantasi sumsum tulang pada Rabu, 18 Juni 2025 di Auditorium RSK Dharmais, Jakarta.

Salah satu aspek penting dalam transplantasi sumsum tulang (Bone Marrow Transplantation/BMT) adalah Graft Engineering atau rekayasa cangkok, yang berperan besar dalam meningkatkan keberhasilan transplantasi, mengurangi komplikasi, serta meminimalkan risiko penyakit Graft Versus Host Disease (GVHD), terutama pada pasien anak.

Direktur Medik dan Keperawatan RSK Dharmais, dr. Reni Wigati, Sp. A (K) menyampaikan seminar hybrid ini diselenggarakan untuk memperluas layanan kanker anak di Indonesia, yang masih menjadi tantangan besar mengingat kondisi geografis sebagai negara kepulauan. Anak-anak yang terdampak kanker berhak mendapatkan akses layanan yang setara, di mana pun mereka tinggal

“Ini adalah tugas bersama untuk memastikan bahwa kualitas terapi yang diterima anak-anak Indonesia setara dengan standar global,” ujarnya.

Diketahui bahwa angka kejadian kanker pada anak justru lebih tinggi di negara berkembang seperti Indonesia, namun tingkat kesintasan masih jauh lebih rendah dibandingkan negara maju dan salah satu penyebabnya adalah keterbatasan akses terhadap terapi-terapi canggih.

Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai prinsip dasar serta inovasi terbaru dalam rekayasa cangkok untuk transplantasi pada anak. Lebih dari itu, kegiatan ini juga bertujuan mendorong kolaborasi multidisiplin antara klinisi, peneliti, dan insinyur biomedis dalam mengembangkan terapi seluler dan pendekatan yang lebih personal bagi pasien anak yang menjalani transplantasi sumsum tulang.

Seminar ini dimoderatori oleh Dokter Spesialis Anak RSK Dharmais, dr. Mururul Aisyi, Sp.A(K), dan menghadirkan dua narasumber internasional, yaitu Dr. Biju George dari Christian Medical College, India, yang membawakan dua topik penting: “Graft Engineering for Clinicians: What Every Pediatric Oncologist Needs to Know” dan “Evolution of Graft Engineering (Ex-Vivo T Cell Manipulation)”. Narasumber kedua adalah Dr. Rupert Handgretinger, Senior Professor dari Children’s University Hospital Tübingen, Jerman, yang membahas “Managing GVHD in Pediatric BMT: Insights & Techniques for Emerging Centers” serta “Bridging the Gap: Integrating Cell Therapy into Pediatric BMT Programs”.

Sementara itu, peserta yang hadir dalam seminar ini terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis patologi klinik, dokter umum, serta perawat yang terlibat dalam layanan transplantasi dan perawatan pasien kanker anak.

dr. Reni menambahkan bahwa melalui seminar ini, peserta dapat memperoleh wawasan baru dari para ahli bahwa transplantasi sumsum tulang dan terapi sel lainnya sebenarnya memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia.

 “Seminar ini juga menjadi ruang diskusi untuk membahas perkembangan layanan kanker anak, termasuk teknologi-teknologi terbaru, agar Indonesia mampu memberikan layanan terbaik bagi anak-anak yang merupakan harapan dan masa depan bangsa”, tutupnya.

Share:

Tags: Seminar Transplantasi Sumsum Tulang Anak

Leave a Comment